Minggu, 23 Juni 2013

Mahogany Hills


Judul : Amore : Mahogany Hills
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2013
ISBN13 : 9789792295849
Harga: Rp. 58.000

Sinopsis:
Jagad Arya dan Paras Ayunda mendapatkan kehidupan yang mungkin diharapkan oleh semua pasangan pengantin baru. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Mahogany Hills, di pelosok pegunungan Sukabumi yang sejuk dan indah.


Yang membedakan Jagad dan Paras dengan pasangan pengantin lainnya adalah mereka menikah bukan karena cinta. Baik Jagad maupun Paras punya rahasia yang mereka pendam. Kesepian, amarah, dan penyesalan bercampur aduk dengan rasa rindu dan kata cinta yang tak pernah terucapkan—semua itu senantiasa menggelayuti Mahogany Hills.

Dengan caranya masing-masing, Jagad dan Paras berjuang untuk menghadapi satu pertanyaan yang pada suatu titik harus mereka jawab: Sanggupkah mereka bertahan dalam pernikahan yang tak sempurna itu?   


REVIEW:
Apa sih yang membuat kamu memutuskan untuk menikahi seseorang? Cinta? Bagaimana jika ternyata kamu dijodohkan? Dunia serasa kiamat? Mungkin hal itulah yang dirasakan Paras dan Jagad, pasangan yang baru saja menikah karena dijodohkan. Apa bisa membina keluarga jika menikah tanpa cinta? Tapi, apa benar mereka menikah tanpa cinta sedikitpun diantara keduanya? Yuk temukan jawabannya di Novel Mahogany Hills karangan Tia Widiana ini.


Saya amat sangat suka novel ini. Walaupun ceritanya agak klise, dengan tema perjodohan dan amnesia, toh penulis mampu meramunya dengan cara yang pas dan gak norak seperti novel-novel bertema senada. Hanya saja saya agak terganggu dengan pemakaian "aku-kau" di novel ini. Terkesan terlalu formal, seperti novel terjemahan saja. Tapi itu gak masalah buat saya, toh saya tetap dapat menikmati ceritanya.

Covernya novel ini menyejukkan hati, font dan layoutnya juga pas untuk saya. Cuma ada beberapa typo yang menurut saya masih bisa ditoleransi. Saya suka sekali kejutan-kejutan yang diuat penulis, bikin gak sabar pengen cepat-cepat namatin baca novelnya, pengen cepat tahu gimana sih akhir cerita Paras dan Jagad. 

Deskripsi Setting di novel ini juga saya suka banget. Gaya penulisan yang mengalir san penuh diksi membuat saya seolah ikut hanyut dalam cerita Jagad dan Paras. Karakter Jagad yang dingin dan Paras yang selalu sabar merupakan kombinasi karakter yang mengisi satu sama lain secara tidak langsung. Saya rasa novel ini memang patut menyandang Juara 1 Lomba penulisan Novel Amore yang diselenggarakan Gramedia.

 Dari segi manapun novel ini sempurna buat saya, hanya saja saya gak suka dengan segala macam hal berbau amnesia dan lupa ingatan. Jadi 3,5 bintang saya anugerahkan untuk novel ini.. dan selamat buat Tia Widiana :)

Rabu, 19 Juni 2013

Cinta Kamu, Aku




Judul: Cinta Kamu, Aku
Penulis: Irfan Ihsan
Penerbit: Nourabooks
Jumlah halaman: 310 halaman
Terbit: Februari 2013 

SINOPSIS: 
 Aan tidak menyangka, pertemuannya dengan Risha akan membawanya pada suatu kerumitan kegalauan tak berujung. Aan hanyalah seorang penyiar radio dengan air time pas-pasan, tunggakan uang kos, dan penyakit jomblo akut. Sementara, Risha, penyanyi papan atas yang tinggal di dunia yang jauh berbeda dari Aan, terkenal dengan suara merdu, kecantikan, dan segudang prestasinya. Namun, satu event pengubah takdir telah membuat cinta Aan dan Risha bertemu di satu frekuensi.

REVIEW:

 Novel ini menceritakan kehidupan Aan, seorang penyiar jomblo di radio Flash FM. Hidupnya tak jauh-jauh dari radio dan sewa kos yang menunggak. Namun semua berubah sejak Aan bertemu Risha, seorang penyanyi yang sedang naik daun. Hal ini bermula ketika Aan berkesempatan mewawancari Risha di jam siarannya. Sejak saat itu, tampaknya bunga-bunga cinta untuk Risha mulai tumbuh di hati Aan. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pada pertemuan selajunjutnya, tiba-tiba saja Risha mencium Aan. Aan jelas senang. Namun, bagaimana dengan Risha? Apa maksud ciuman itu?

Ini Bukan Drama Radio!

Membaca novel “Cinta Kamu, Aku” ini membuat saya tersenyum-senyum sendiri saat membacanya. Bagaimana tidak, kisah Aan yang polos dan baik hati, dibumbui dengan humor ringan, dan disajikan dengan penuturan penulis yang terkesan ngepop mampu membuat saya menyelesaikan novel ini dalam beberapa jam saja. Minimnya typo dan layout yang pas tentu saja membuat saya nyaman untuk cepat-cepat menyelesaikannya. 

Dengan ide cerita yang tak biasa, novel ini terus memaksa saya membuka lembar demi lembar kisah perjalanan cinta Aan. Saya sudah bisa menebak akhir ceritanya sejak pertengahan novel, namun dengan apiknya Irfan Ihsan mampu membuat saya menyaksikan hasil akhir perjuangan Aan. Melihat sikap Aan saat dicium Risha, membuat saya bertanya-tanya, apakah ada laki-laki seperti Aan sekarang ini? Dimana saya bisa menemukan seorang cowok yang minta ampunan pada Tuhan setelah melakukan kesalahan? Ada. Saya tahu. Tapi tidak banyak. Dan Aan seperti menyadarkan kita, apa yang dianggap biasa oleh masyarakat sekarang ini, bukan berarti menjadi baik juga di mata Tuhan.

Saya banyak belajar dari novel ini. Salah satunya adalah, ternyata perlakuan orang tua terhadap anak dan kondisi di keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak. Hal ini saya lihat dari kedua karakter, Aan dan Risha. Aan dan Risha diceritakan sama-sama memiliki kenangan tersendiri dengan orang tuanya. Namun, mereka tumbuh dengan pribadi yang berbeda. Aan yang dulunya memiliki keluarga harmonis, cenderung menjadi pribadi yang baik, penyayang, dan taat agama. Berbeda dengan Risha yang masa kecilnya dihabiskan dengan mendengarkan pertengkaran orang tuanya, sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang haus kasih sayang. Latar belakang ini tentu saja mengklopkan Aan dan Risha, yang satu penyayang, yang satu lagi tak pernah merasakan kasih sayang. Namun sayangnya, karakter Aan dan Risha tak begitu terekplor lebih dalam, terlalu datar. Saya sebagai pembaca tentunya mengharapkan karakter yang lebih tegas, terutama Risha yang memiliki masa lalu kelam. Akan lebih greget, jika saja Risha dibuat lebih gak peduli akan orang lain, bukannya datar-datar saja. 

Sekarang ini tampaknya toko buku sedang di dominasi  novel-novel bersetting suatu kota atau negara, namun, novel dengan cover kuning menggoda ini ternyata mampu memberi sesuatu yang berbeda. Dunia penyiaran radio. Penulis yang merupakan mantan penyiar Prambors tentu saja tak sulit untuk mendeskripsikan dunia penyiaran radio ini. Semua istilah penyiaran radio dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Hal ini malah membangkitkan ingatan masa sekolah saya. Diakui atau tidak, radio merupakan sahabat bagi remaja beberapa tahun silam. Saya ingat betul masa-masa dimana menelepon radio untuk request lagu dan titip salam begitu populer, dan pekerjaan sebagai penyiar radio adalah pekerjaan keren. Banyak pendengar yang begitu mengidolakan penyiar sehingga mereka tak segan datang langsung ke radio hanya untuk bertemu langsung, saya salah satunya. Hehe.. Ah, terimakasih untuk membangkitkan lagi kenangan manis itu lewat novel ini. 

“...kalo ditanya apa saya masih sayang dia, saya kan jawab ‘enggak’... dan kalo sekarang saya ditanya, kapan terakhir kali saya melakukan kebohongan terbesar dalam hidup, saya akan jawab ... baru saja...”


Rabu, 12 Juni 2013

Crying 100 Times




Judul buku  : Crying 100 Times
Penulis       : Nakamura Kou
Penerbit     : Penerbit Haru
Cetakan     : Pertama, Juni 2013
Halaman    : 256 halaman

“To love, to honor. To cherish, to help. Until death do us apart.”

Waktu itu, kami sedang memperbaiki sepeda motor tuaku.
Waktu itu, ia memintaku untuk menjenguk Book, anjing tua kesayanganku yang sekarat.
Dari dulu, Book sangat menyukai suara mesin motorku.

Waktu itu, Aku melamarnya. Waktu itu aku merasa aku adalah pria paling bahagia di dunia.

Aku kira, kebahagiaan ini tidak akan berakhir. Tapi...


REVIEW:

 Buku ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Fujii yang mendapat kabar bahwa anjingnya sedang sakit di kampung halamannya. Anjing bernama Book ini adalah anjing yang dipungut Fujii delapan tahun lalu. Saat mendengar kabar tentang anjingnya, Fujii berencana pulang. Diapun mengatakan niatnya pada Yoshimi, kekasih Fujii. Yoshimi mengatakan bahwa lebih baik Fujii pulang menggunakan sepeda motor tuanya. Book sangat menyukai suara motor Fujii. meskipun begitu, ternyata motor ini sudah empat tahun tak digunakan oleh Fujii. Dengan bantuan Yoshimi, Fujii pun memperbaiki motor itu. Saat sedang memperbaiki motor itulah, Fujii melamar Yoshimi untuk menikah dengannya. 

Novel yang diceritakan dari sudut pandang Fujii ini cukup manis, dengan kata-kata yang mengalir, mampu membawa pembaca menikmati ceritanya. Ada beberapa hal yang saya sayangkan dari novel ini. Seperti kurang gregetnya konflik yang dihadapi Fujii. Saya tidak tahu apakah gaya terjemahannya, atau memang aslinya begitu. 

Novel karangan Nakamura Kou ini juga sudah diadaptasi ke layar lebar dengan judul 100 Kai Naku Koto. Film yang rilis 22 Juni ini dibintangi oleh Okura Tadayoshi (Kanjani8) dan Mirei Kiritani. Saat melihat cuplikan film ini, saya merasa bahwa filmnya jauh lebih emosional daripada novelnya.  Ini membuat saya penasaran dan tak sabar menonton filmnya.






Senin, 13 Mei 2013

PARIS: ALine



Penulis   : Prisca Primasari
Editor     : eNHa
Desain sampul: Jeffri Fernando
Ilustrasi isi: Diani Apsari
Penerbit  : Gagasmedia
ISBN      : 979-780-577-8
214 halaman


Pembaca tersayang,
Dari Paris, sepotong kisah cinta bergulir, merupakan racikan istimewa dari tangan terampil Prisca Primasari yang sudah dikenal reputasinya dengan karya-karya sebelumnya Éclair, Beautiful Mistake, dan Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa.
Ini tentang sebuah pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena menyimpan misteri, seperti mengapa Aline diajaknya bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul 12 malam pula? Dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi mendatangi tempat-tempat seperti pemakaman Père Lachaise yang konon berhantu?
Setiap tempat punya cerita. Dan inilah sepotong kisah cinta yang kami kirimkan dari Paris dengan prangko yang berbau harum.
Enjoy the journey,
 EDITOR


REVIEW: 

PARIS: ALine merupakan novel keempat Prisca Primasari yang telah saya baca. Saya tentu saja  mengharapkan sesuatu yang lebih dari novel ini. Dan ya, dia berhasil memuaskan saya di beberapa poin di novel ini.

Novel ini bercerita tentang Aline, mahasiswi asal Indonesia yang pada suatu hari tanpa sengaja telah menemukan pecahan porselen mahal. Di pecahan tersebut terdapat sebuah nama, Aleous Sena. Aline ingin mengembalikan porselen itu kepada Sena, sehingga dia mencari informasi tentang keberadaannya. Setelah mendapatkan alamat email Sena dari Social Media, Aline kemudian berjanji dengan Sena untuk bertemu. Namun pertemuan itu dilakukan pada jam dan tempat yang tak biasa.

Novel ini dibumbui dengan deskripsi tentang kota Paris yang cukup detail. Saya suka sekali. Prisca seolah membawa saya menyusuri jalanan Paris ewat novel ini. Tema novel ini pun cukup unik, Kisah cinta penuh misteri dan teka-teki. sungguh membangun rasa penasaran saya. hanya saja, saya agak tidak setuju cara prisca melihatkan sosok orang yang begitu sayang kepada Aline dengan membuatknya pergi meninggalkan Aline. Tak adil menurut saya, namun kekurangan ini bisa ditutupi dengan kisah Aline yang penuh lika liku.

3,5 of 5 stars for Paris: Aline by Prisca Primasari