Kamis, 31 Januari 2013

Eclair; Pagi Terakhir Di Rusia




Judul Buku : Eclair; Pagi Terakhir Di Rusia
Penulis       : Prisca Primasari
Penerbit     : Gagasmedia
Cetakan     : I, 2011
ISNB13: 978-979-780-472-5
236 halaman


 Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di bawah teduhnya pohon-berbagi eclair, ditemani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh-selamanya.

Sayangnya, gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.

Aku rebah di tanah. Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas. "Aku masih di sini," bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti, kau benar-benar tiada?

REVIEW:

Novel ini menceritakan tentang lima sahabat yang karena suatu hal harus berpisah-pisah. Katya dan Sergei, sepasang kekasih yang akan menikah dan tinggal di Rusia.Stepanych,seorang pattisier yang sedang sakit karena memikirkan sahabat-sahabatnya. Kay Oliver yang menyindiri di Amerika. Dan Lhiver Oliver, seorang dosen sastra yang menganggap bahwa meninggalnya anak angkatnya adalah kesalahan sahabatnya, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke negara yang sangat asing baginya, Indonesia. 

Saya suka sekali novel ini. Yang pertama karena settingnya, di Rusia, cukup jarang kan novel bersetting Rusia (jika dibandingkan dengan novel bersetting Korea yang membludak di pasaran).Saya sangat suka cara penulis berganti-ganti setting, tanpa membuat pembaca Jet-lag. haha,, settingnya di mulai di Rusia, Amerika, Paris, dan Indonesia. Negara-negara yang saya cinta :)


Ide ceritanya juga menarik, cinta, persahabatan, keluarga, misteri. Komplit! Setiap karakter memiliki konflik sendiri yang berkaitan dengan konflik utama. Endingnya fair untuk semua karakter, sad ending disertai happy ending yang bikin puas bacanya. Membaca akhir novel ini benar-benar membuat saya tersenyum.

Kamis, 10 Januari 2013

Cinta Itu Kamu



Judul     : Cinta Itu Kamu
Penulis  : Moamar Emka
Penerbit: Gagas Media
Terbit    : Januari 2010
Halaman: 170

Sekiranya cinta melukis kebahagiaanmu malam ini.
Aku inginkan ia setia mendampingi di setiap jejakmu.
Menjagamu dari setiap luka yang coba mengecupmu.

Kuasamu atas hatiku merambah belantara rindu yang tak putus-putus menciumi titik pengakhirannya. Merunduk malu dalam hasrat yang bergegas untuk mencintaimu selamanya. Tak lelah menapak dalam jejak yang tertatih-tatih menuju rumah hatimu. Hanya padamu, kucari segala muara untuk bahagia yang kucercap di bibir yang tak lagi punya kata untuk memuji dan berjanji. Aku cinta, ternyata!

Cinta bisa jadi apa saja. Cinta bisa berbalas, kadang juga tak terjawab. Cinta menyebabkan luka, tetapi ia juga yang meredakannya. Moammar Emka, melalui tulisannya ini menceritakan cinta yang sama, cinta yang menjelma dalam diri kita. Cinta itu, aku. Cinta itu, kamu. Cinta itu, kita.

Cinta Itu, Kamu. akan membuat kita hanyut dan kembali berterima kasih karena telah diajari bagaimana cara mencinta yang sebenarnya.

CATATAN CINTA:

Bab 1 : Atas Nama Cinta Saja
Bab 2 : Cinta, tanda-tandanya
Bab 3 : Pada Suatu Rindu, Untukmu
Bab 4 : Rebah Manja di Tidurmu
Bab 5 : Ketika gelisah menyapa
Bab 6 : Kepada Satu Cinta, Semoga
Bab 7: Kata-kata Cinta Dalam Dua Tanda
Bab 8 : Kepada dan Atas Nama Apa, Cintamu?
Bab 9 : Mencintaimu Bukan Kesalahan



 REVIEW: 

Buku kumpulan kata-kata puitis milik Moammar Emka ini sungguh romantis. Membaca setiap kata dalam buku ini membuat saya merasakan sensasi jatuh cinta. Dengan diksi yang pas dan rima yang tidak dipaksakan, buku ini telah berhasil menjadi buku yang paling sering saya baca.







Sabtu, 05 Januari 2013

Hujan dan teduh




Judul buku : Hujan dan teduh
Penulis      : Wulan Dewatra
Editor       : Jenny Jusuf
Penerbit    : Gagasmedia
Cetakan    : I, 2011
ISBN        : 979-780-498-4
250 halaman

               Juara pertama lomba 100% Roman Indonesia

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.

Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan...


REVIEW:
Novel ini bercerita tentang Bintang, yang mencintai teman sebangkunya saat SMA, Kayla. Tak ada yang salah jika saja Bintang dan Kayla tidak sama-sama perempuan. Untuk menutupi cinta terlarang mereka, Bintang dan Kayla sama-sama mencari seorang pria untuk dijadikan pacar, Reno dan Daniel. Sayangnya hubungan terlarang itu akhirnya diketahui tanpa sengaja oleh Reno. Reno melihat foto-foto mesra Bintang dan Kayla yang tertinggal dalam flesdis. Beberapa saat setelah itu, foto-foto tersebut beredar di sekolah. Hal ini tentu saja mengagetkan semua orang. karena tidak kuat menahan semua gunjingan, Kayla pun memutuskan bunuh diri.

Ternyata masalah Bintang gak berhenti sampai disana. Setelah lulus SMA dan melanjutkan kuliah, Bintang juga mengalami hal yang membuatnya tak percaya akan cinta.

Saya beri 4 bintang untuk novel ini. Ide cerita yang gak biasa, (terkesan tabu karena mengangkat cinta sesama jenis dan seks) dan penyampaian yang apik memnbuat saya tak bisa mengalihkan pandangan dari buku ini. Novel ini memang pantas mendapat juara satu dalam Lomba Novel 100% Roman Indonesia 2010 yang diadakan GagasMedia.